Pertemuan yang diadakan pada 22 November 2023 berhasil menarik perhatian sejumlah besar pelaku UMKM, UKM, dan para penggiat ekonomi kreatif di kota Malang. Acara ini diselenggarakan di Bakorwil III Malang mulai pukul 09.30 dan berlangsung hingga selesai. Rapat ini berfokus pada pemberdayaan ekonomi melalui pembelajaran logo, perlindungan kekayaan intelektual, serta kehalalan produk. Acara tersebut dihadiri oleh empat narasumber dan dimoderatori oleh Adhar Saputra dari Lembaga Penyiaran Republik RRI Malang.
Dimulai dengan kegiatan pembukaan yang kental dengan semangat nasionalisme, lagu Indonesia Raya dan diikuti dengan doa. Kepala Bidang Pemerintahan mewakili Bakorwil III Malang memberikan sambutan yang menggugah semangat para peserta. Beliau menekankan bahwa Bakorwil dapat menjadi fasilitator bagi mereka yang ingin mengurus sertifikasi halal, hak kekayaan intelektual, paten, merek, dan hak cipta.
Diskusi Para Narasumber
Puncak acara dimulai oleh moderator Adhar Saputra yang memimpin diskusi dengan keempat narasumber. Ibu Arofah membahas kebijakan pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mendukung industri halal. Dia menguraikan tahapan sertifikasi halal, program pengembangan industri halal, dan rencana tindak lanjut pemerintah.
Bapak Didik menjelaskan mengenai perlindungan merek di Indonesia, mulai dari definisi merek hingga langkah-langkah praktis dalam pendaftaran merek. Kemudian, narasumber ketiga, Bapak Adi, menggambarkan pentingnya implementasi sertifikasi halal dalam meningkatkan daya saing produk.
Sementara itu, Herfani, seorang desainer grafis, membahas fasilitas logo untuk UMKM di Desa Wisata Wilker Bakorwil III Malang. Ia memaparkan tentang desain grafis, berbagai jenis logo, tren logo terkini, serta kriteria dan filosofi di balik pembuatan logo yang efektif.
Sesi tanya jawab membuka peluang bagi peserta untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dari keempat narasumber tersebut.
Pesan dari Narasumber
Pada penutupan acara, pesan-pesan dari narasumber mengemuka: Ibu Arofah dan Bapak Adi mengajak pelaku UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, sementara Bapak Didik menekankan perlunya melindungi merek. Herfani menegaskan bahwa membuat logo sebenarnya tidak sulit, yang mahal adalah filosofi dan brand yang terkandung di dalamnya.
Acara ini menjadi titik awal untuk lebih memahami pentingnya pengembangan ekonomi melalui penerapan prinsip-prinsip modern seperti sertifikasi halal, perlindungan merek, dan desain grafis yang kuat. Sebuah kesempatan berharga bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing dan kreativitas mereka dalam industri yang semakin kompetitif.