Kisah Pebisnis Sukses Kuliner Malang di Tengah Gempuran Pesaing
Siapa sih yang nggak tau kota Malang?
Ya, kota Malang menjadi salah satu destinasi yang candu dan ngangenin di hati anak muda yang berkunjung atau menetap. Di sisi lain, kota Malang hadir sebagai “Kota Kuliner” dengan ribuan jenis makanan terbaru yang sedang marak.
Salah satu kuliner yang banyak digandrungi kalangan muda, khususnya pelajar dan mahasiswa adalah “Banana Melting Piscok Lumer Bergaransi (Banting)”. Kalian pasti sudah nggak asing lagi dengan kuliner satu ini yang sering kali muncul di FYP Tiktok dari hasil review para influencer atau tiktokers.
Pendiri usaha Banting yaitu Ibu Ninik Winarti merupakan owner cantik yang merangkap sebagai ibu rumah tangga dan pebisnis hebat asal Malang.
Lalu, gimana sih perjalanan beliau hingga membuat usaha kuliner Banting melejit di kota Malang?
Pertemanan yang Menghasilkan Cuan
Inovasi muncul dari mana saja dan siapa saja, salah satunya teman yang sering berjumpa dengan kita. Begitupun dengan usaha Banting yang tercetus dari anak SMA, karena terinspirasi dan mengikuti temannya untuk menjual Pisang Coklat (Piscok) di lingkungan sekolah.
Saat itu, piscok menjadi makanan ringan yang banyak diminati oleh kalangan siswa dan guru, sehingga tercipta pemikiran bisnis untuk mengembangkan usaha sebagai milik pribadi.
Seiring berjalannya waktu, usaha Banting mulai beroperasi di bulan November 2018 setelah melalui proses survey yang panjang. Awal mula penjualan hanya dikhususkan untuk kantin sekolah dan universitas.
Terobos Covid untuk Buka Cabang
Tahun 2020 menjadi tahun terberat yang dialami seluruh masyarakat Indonesia, begitupun dengan owner Banting yang harus menjaga bisnisnya agar tetap stabil di tengah gempuran virus dan aturan.
Mulai dari PSBB (Pembatasan Sosial Skala Besar) hingga PPKM Darurat (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tidak menjadi hambatan untuk usaha Banting menjalankan aktivitasnya.
Saat ini Banting memiliki kurang lebih 5 cabang di kota Malang dan total pegawai 23 orang yang terdiri dari bagian produksi, penjaga outlet, pembantu, dan kurir.
Dari hasil berdirinya 5 cabang dan terobos Covid menghasilkan pendapatan yang menginjak angka 100 juta perbulan untuk omset kotor.
Hal itu yang menjadi motivasi owner Banting untuk terus menginovasikan produknya agar bisa membuka puluhan cabang di Malang untuk tiap kota dan kabupaten.
Ketagihan Promosi di Media Sosial
Apa sih keistimewaan media sosial untuk bisnis? Seberapa pengaruhnya untuk perkembangan bisnis kita?
Pengaruh media sosial untuk perkembangan bisnis sangat signifikan karena meningkatkan brand awareness, engagement, loyalitas, dan konversi penjualan.
Dari kisah Banting, awal mula pemanfaatan media sosial sebagai promosi yaitu Facebook melalui iklan berbayar sebesar Rp 20.000 dan menghasilkan peningkatan sedikit demi sedikit.
Lambat laun, owner Banting mulai meningkatkan ratenya dari 30, 40, hingga 100 yang dapat menjangkau audience secara lebih luas.
Beralih ke platform Instagram dan TikTok, owner Banting menyusun strategi untuk melakukan endorse selebgram area Malang.
Keren sekali bukan? Selebgram yang dipilih juga memiliki kualifikasi yang menjanjikan seperti Ayu Sukma, Ari Wibowo, Nixon Farrel, dan masih banyak lagi.
Tidak heran jika produk Banting selalu lewat dan seliweran di platform media sosial, khususnya Instagram dan TikTok.
Itulah cuplikan proses yang telah dikemas dari perkembangan usaha Banting hingga bisa sukses seperti saat ini. Poin utama yang bisa dijadikan bekal untuk memulai usaha yaitu totalitas, kegigihan, dan ketekunan dalam menjalaninya.
Nah masih ragu untuk mulai bisnis? Semoga kisah Banting bisa memotivasi dirimu.