Pada tanggal 3-4 Juni 2023, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia melaksanakan acara Hack4ID Gerakan 1000 Startup Digital yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan kerja sama dalam pembentukan startup di sektor pariwisata. Acara ini melibatkan Danis dari Dako Brand & Communication sebagai mentor yang akan membimbing peserta dalam proses pembuatan program startup. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya melakukan roadshow, Hack4ID kali ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa, profesional, dan pelaku wisata untuk mengembangkan ide-ide startup mereka selama dua hari dengan tema pariwisata.
Peserta acara ini terdiri dari mahasiswa, profesional yang sudah memiliki startup, dan individu yang memiliki ide untuk membentuk startup. Selain itu, pelaku wisata juga turut serta dalam acara ini, mengingat fokusnya adalah pariwisata di kota Batu. Dalam acara ini panitia 1000 startup bekerja sama dengan para mentor dari berbagai latar belakang, seperti startup, akademisi, pengusaha, agensi, dan profesional di sebuah perusahaan yang telah terlibat dalam mentoring gerakan 1000 startup digital pada tahun sebelumnya.
Penjurian dilakukan oleh pelaku wisata, Dinas Pariwisata Kota Batu, Gekrafs, dan startup yang menjadi juri ahli. Acara ini diselenggarakan secara offline selama dua hari di Graha Pancasila di Balai Among Tani, Kota Batu. Tujuan utama dari acara ini adalah untuk melihat bagaimana peserta mampu menghasilkan ide startup dalam waktu dua hari, dengan syarat peserta bekerja sama dengan partner baru ataupun partner lama, serta dapat memunculkan ide-ide berdasarkan permasalahan yang terjadi terkait dengan sektor pariwisata.
Selama dua hari acara berlangsung dengan lancar. Untuk dewan sendiri, dimulai dari pembukaan hingga materi-materi yang berkaitan dengan pembuatan user journey dan how might we. Setiap peserta dibagi menjadi 16 kelompok, dan setiap kelompok membuat user journey dan how might we masing-masing. Metode yang digunakan melibatkan penggunaan sticky note sehingga peserta benar-benar melalui proses validasi pasar dalam audiensi mereka.
Pada hari kedua, peserta mendapatkan materi tentang pitching, di mana mereka diminta untuk mempersiapkan diri dalam melakukan pitching selama 3 menit. Selain itu, mereka juga mempelajari how might we, crazy eight, solution sprint, dan terakhir mereka membuat pitch deck selama 3 menit. Meskipun beberapa kelompok come and go saat acara berlangsung karena kesibukan dan alasan lainnya, ada juga beberapa kelompok yang tetap bertahan selama dua hari dan bahkan mendapat bimbingan dari dosen.
Salah satu kelompok yang mana mereka memiliki ide untuk membuat virtual tour dengan nama Metalent. Yang menarik adalah mereka sudah memiliki prototipe berupa bentuk virtual reality (VR) yang akan mengarah ke augmented reality (AR). Dengan menggunakan Aqualus, website, dan android pengguna dapat melihat museum dalam tampilan 360 derajat, bahkan dengan fitur-fitur khusus seperti yang ada pada Facebook Meta. Hal ini menunjukkan potensi kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan ide bisnis di sektor pariwisata.
Kebutuhan audiensi dari acara Hack4ID ini, seperti apa kelanjutannya dari simulasi startup yang dibuat? Danis, Co-Founder Dako Brand and Communication berpendapat bahwa ide-ide yang muncul dari acara ini memiliki peluang menjadi bisnis nyata di masa depan. Yang penting dalam menciptakan bisnis adalah memastikan fundamental bisnis dan revenue streamnya yang jelas.
Dalam evaluasi dan umpan balik untuk kegiatan selanjutnya, Danis juga berpendapat bahwa peserta yang terlibat sebaiknya adalah mereka yang belum memiliki bisnis atau pengalaman sebelumnya karena acara Hack4ID ini merupakan kesempatan untuk memulai bisnis dari awal. Sebenarnya yang sudah memiliki bisnis, startup, maupun project bisa ikut, hanya saja ide bisnis yang dilakukan saat acara ini bukan dari bisnis yang sudah ada, jadi benar-benar dari awal. Ada satu masukan dari Mas Arga, yaitu salah satu expert juri yang memiliki startup teknologi dan telah melakukan pitching di Singapura, di mana skemanya sangat berbeda hanya mengarah pada permasalahan dan ide nya, tidak mencakup revenue stream, cost structure, dan income. Tim marketing & sales juga perlu belajar cara melakukan pitching dan presentasi dengan menggunakan slide yang minimalis namun efektif.
Dengan adanya Hack4ID, diharapkan akan tercipta kolaborasi dan kerja sama yang kuat dalam pembentukan startup di sektor pariwisata. Melalui proses ideation yang dimulai dari nol, peserta dapat mengembangkan ide-ide inovatif yang berpotensi menjadi bisnis yang sukses. Juga dengan dukungan dari para mentor dan juri yang berpengalaman, diharapkan akan terjadi perkembangan yang signifikan dalam industri startup pariwisata di Indonesia.