Apakah Anda tahu brand susu Greenfields? Kira-kira menurut Anda dari mana brand ini berasal?
Lalu, apakah Anda tahu brand sepatu Bata? Nah kalau ini, brand dari mana?
Ternyata Greenfields ini merupakan brand lokal dari Malang lho. Anda pasti mengira brand dari Australia atau Amerika Serikat kan? Negara yang memang terkenal dengan industri susunya.
Sedangkan Bata malah bukan brand Indonesia. Karena didirikan pertama kali di Kota Zlin, Ceko dan kini berkantor pusat di Swiss.
Kok membingungkan sih, ternyata ada strategi branding tersendiri tentang fenomena ini.
Branding Rasa Impor
Strategi branding ini disebut foreign branding.
Strategi foreign branding ini melibatkan ejaan atau pengucapan kata yang terkait dengan bahasa yang berbeda dari negara asalnya.
Jadi Jika Anda mendengar kata Greenfields pasti persepsi Anda menuju ke luar negeri bukan? Nah hal ini berpengaruh untuk menciptakan brand image atau value bisnis ke depannya.
Lantas, produk Indonesia apa saja yang menggunakan strategi ini?
Sejumlah merek seperti Terry Palmer, Eiger, J.co , hingga Le Minerale berani dianggap produk dari perusahaan asing demi mendapat hasil strategi foreign branding ini.
Pernahkah Anda mendengar merek Krisbow? Merek perkakas yang seperti bahasa asing ini rupanya mengadaptasi dari gabungan nama pendirinya, yakni Krisnandi Wibowo. Unik bukan?
Brand Luar Lebih Oke
Tujuan strategi ini diaplikasikan karena brand luar negeri memiliki citra positif di masyarakat, karena faktanya beberapa masyarakat masih menganggap brand luar “lebih oke” daripada brand lokal. Persepsi kualitas yang telah tertanam inilah yang digunakan untuk kepentingan brand.
Tak bisa dipungkiri dengan strategi yang satu ini ternyata merek-merek tersebut mampu memanipulasi publik untuk mudah diterima dan beranggapan dipercaya bahwa produk tersebut bisa bersaing dengan produk asal luar negeri.
Akan tetapi, dengan majunya citra produk lokal Indonesia, kini sudah mulai banyak masyarakat yang terbuka dan meyakinkan pasar bahwa kualitasnya tak kalah dari produk luar.
Tapi tentunya foreign branding bukan hanya satu-satunya cara agar bisnis Anda terus berkembang, perlu kegiatan aktivasi brand lainnya seperti strategi diskon contohnya.
Nah dengan munculnya citra produk lokal tersebut, menurut Anda apakah strategi foreign branding ini masih layak diaplikasikan?