Bermula dari pertanyaan “Kapan di Indonesia ada tempat khusus buat ikan?”, akhirnya setelah 12 tahun dokter Albi berhasil mewujudkannya dengan membangun rumah sakit hewan di Kota Batu. Rumah sakit ini dikhususkan untuk hewan akuatik dan eksotik, sehingga menjadi keuntungan yang membuat rumah sakit ini menjadi rumah sakit hewan akuatik dan eksotik pertama yang ada di Indonesia.
Mengapa di Kota Batu?
Kota Batu dulu terkenal dengan keunggulan ikan koi. Oleh sebab itu, dokter Albi ingin mengembalikan Batu menjadi parameternya ikan dan menjadikan rumah sakit ini sebagai pusat pelayanan medis khususnya hewan akuatik dan eksotik. Sebab, Indonesia hanya memiliki fisiknya saja, sedangkan secara genetiknya dimiliki oleh negara tetangga. Adapun tiga tujuan khusus mengapa rumah sakit ini dibangun di Kota Batu, yaitu : Pertama, untuk mengembalikan kejayaan koi di batu. Kedua, bekerja sama dengan kampus Brawijaya untuk mengkonservasi genetik koi. Ketiga, berkolaborasi untuk mencegah eksploitasi dan menjaga kesejahteraan koi. Hal ini sangat menguntungkan dari sisi bisnis, selain meningkatkan kota Batu sebagai tempat wisata, juga dapat meningkatkan awareness terhadap rumah sakit hewan khususnya hewan akuatik dan eksotik.
Konsep Pembangunan Rumah Sakit Hewan Akuatik dan Eksotik
Rumah sakit hewan ini mengusung konsep wisata kesehatan hewan di mana dokter Albi terinspirasi dari wisata kesehatan manusia di Singapore dan Thailand, di mana ketika pergi berobat ke Singapore ataupun Thailand, pasti ada kesempatan yang digunakan untuk berwisata. Bedanya, kami berfokus pada wisata kesehatan hewan, sebab Indonesia juga terkenal dengan hewan tropisnya. Keuntungannya masyarakat dapat mengantar hewan peliharaanya berobat sekaligus melakukan wisata, dimana pengeluaran yang dikeluarkan lebih sedikit. Dan tentunya wisata di Kota Batu sangat banyak, sehingga masyarakat yang hewan peliharaannya butuh waktu lama untuk diobati bisa istirahat dengan berwisata di Kota Batu.
Layanan yang ditawarkan oleh Rumah Sakit Hewan Akuatik dan Eksotik
Layanan yang diberikan di rumah sakit ini tentunya sudah sesuai dengan standar rumah sakit hewan pada umumnya, seperti karantina, rawat inap, dan laboratorium. Laboratorium yang dimiliki oleh rumah sakit ini merupakan salah satu yang paling lengkap karena tidak hanya mengobati, tetapi juga mencoba untuk melihat hewan yang tidak dilindungi dan mengedukasi cara pemeliharaannya. Sejauh ini, rumah sakit hewan akuatik dan eksotik telah menerima berbagai macam ikan terutama ikan koi. Jangan takut untuk datang membawa hewan berobat karena pelayanan yang lambat, karena di rumah sakit ini terdapat 4 dokter dan 7 staff yang akan melayani dan stay selama 24 jam. Serta dokter yang berada di rumah sakit ini tentunya dokter hewan yang spesifik dan ahli khususnya dalam bidang akuatik dan eksotik. Keuntungannya, masyarakat menjadi lebih percaya terhadap pelayanan yang diberikan dan tidak takut akan terjadinya malapraktik, terutama bagi komunitas pecinta ikan dan BTOB yang perlu menjaga kualitas kesehatan hewannya.
Kasus yang pernah ditangani
Ada berbagai macam kasus yang sudah dihadapi oleh rumah sakit ini dan kasus yang paling sering dihadapi adalah malnutrisi dan kutu. Hal ini disebabkan ketika salah satu ikan sakit maka ikan lainnya kemungkinan ikut terkena penyakit. Sehingga, seluruh ikan yang berada dalam tangki yang sama perlu diberi perawatan. Oleh karena itu, rumah sakit ini menawarkan dan memberikan layanan selama 6 bulan dimana akan diberikan alat khusus untuk membawa ikan dari titik satu ke titik lainnya tanpa mencemari hewan dan lingkungan lainnya. Keuntungan dari kasus yang terjadi yaitu dokter dapat memberitahu dan mengedukasi agar hewan-hewan tersebut terhindar dari penyakit. Dan juga, masyarakat mendapatkan pengetahuan lebih dalam mengenai hewan yang mereka pelihara.
Dalam kata sambutannya, dokter Albi berharap bahwa adanya rumah sakit hewan akuatik dan eksotik ini dapat menjadi rumah untuk berkolaborasi dan berkontribusi dimana hewan-hewan tersebut tidak hanya diindustrikan tapi juga bermanfaat bagi semuanya. Serta profesi dokter hewan yang ada di Kota Batu, Kota Malang, dan Kabupaten Malang dapat lebih sinergis. Keuntungannya, dapat meningkatkan profesi dokter hewan di Indonesia dan membuka lowongan pekerjaan, serta dapat meningkatkan PAD.