Sebagai daerah yang jadi tujuan pendidikan dan wisata, kalau berbicara tentang ekonomi kreatif di Malang Raya sepertinya nggak akan ada habisnya.
Ekonomi yang tentunya tidak lepas dari peran serta para talenta muda alias milenial yang terus berinovasi menciptakan ide-ide baru.
Nah, sebagai bentuk dukungan dari potensi besar yang ada ini, Bakorwil III Malang, East Java Super Corridor (EJSC), bersama Millennial Job Centre (MJC) mengadakan Talenta Millenial Festival 2021 pada tanggal 23-24 April 2021 kemarin.
Acara Para Talenta Muda Kreatif Unjuk Gigi
Menurut Andi Prasetyo selaku Supervisor EJSC Bakorwil Malang ternyata acara ini merupakan permintaan langsung dari Wakil Gubernur Jawa Timur.
Jadi Pak Emil Dardak selaku Wakil Gubernur Jawa Timur ingin bertemu dengan para stakeholder atau pengusaha yang berada di wilayah Malang Raya dan kota-kota sekitarnya.
Siapa saja? Ada 7 perusahaan besar di antaranya Bank Jatim, Telkom Indonesia, Taman Safari Indonesia, Jatim Park II, Cheers, hingga PT Nutrifood Indonesia.
Nah, perusahaan besar ini kemudian diajak untuk bekerja sama dan berkolaborasi memanfaatkan talenta-talenta kreatif yang berada di naungan MJC. Bidangnya beragam, mulai dari fotografi, desain grafis, hingga digital marketing.
“Jadi profesi membuat animasi, digital marketing, promosi bikin desain grafis. Dulu itu dianggap bukan hal yang primer bagi pelaku usaha. Namun saat ini pelaku usaha tidak membuat konten, digital marketing, logo, ataupun packaging, video promo akan kesulitan untuk berjualan. Karena sekarang ini eranya marketplace dengan pesaing yang semakin terbuka,” ungkap Pak Emil Dardak.
Penandatanganan letter of interest oleh Bapak Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dan Direktur TI dan Operasi PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur, Tonny Prasetyo.
Ternyata Selama Ini Saling Membutuhkan Industri Kreatif.
Jadi meskipun sudah memiliki SDM sendiri, perusahaan besar ini tetap butuh talenta kreatif karena ada beberapa batasan yang dihadapi.
Para talenta kreatif ini juga membutuhkan stakeholder dari perusahaan besar sebagai pengguna jasa mereka.
“Melalui acara kemarin itu, para stakeholder ini sadar, ternyata mereka juga butuh jasa-jasa yang disediakan oleh para talenta muda kreatif ini. Harapannya para stakeholder ini akan memanfaatkan MJC dan EJSC ketika membutuhkan jasa para talenta kreatif ini. Misalnya butuh pelatihan SDM yang asik sambil main board game ya kerja sama bareng LetsPlay Indonesia, kalau butuh yang bisa digital marketing ya kerja sama bareng Dako Brand & Communication, dan seterusnya,” ujar Andi Prasetyo.
Puncaknya adalah penandatanganan letter of interest antara beberapa pihak terkait.
Acaranya bukan ini saja, selain itu juga terdapat Festival Kopi untuk memperkenalkan industri kopi di Malang Raya kepada masyarakat luas.
Menjadi Sarana Sharing Ilmu-Ilmu Kreatif
Itu masih hari pertama, keseruanya berlanjut di hari kedua. Acara dilanjutkan dengan diselenggarakannya workshop dengan tema content creator.
Beberapa talenta kreatif menjadi pembicaranya mulai dari content creator Dara Yanza, Farid Candra K. manajer tim kreatif Londo Kampung, hingga tips pembuatan podcast dari Bingkai Karya.
Tapi bukan itu saja juga terdapat Nanang Suherman owner Ayam Nelongso, Pratowo Indarto tea and coffee advisor hingga Ust. Hendra Irawan yang melakukan tausiyah.
Selain itu juga ada live music dari Sindy Amani, Goodboy Jimmy, dan Cicilia Elsa.
Andi Prasetyo atau yang akrab dipanggil Mas Bandi saat mengawas acara Talenta Millenial Festival 2021
Batu Pijakan untuk Kegiatan-Kegiatan Selanjutnya
Nah, meskipun masih menjadi yang perdana dan masih dilakukan evaluasi, acara ini mendapatkan apresiasi yang dari Pak Emil Dardak.
Andi Prasetyo sendiri punya harapan, agar acara ini jadi awalan yang dapat membuka kolaborasi-kolaborasi lainnya untuk para talenta kreatif di Malang Raya.
Secara pribadi ia ingin ada acara-acara yang sama yang dilakukan lebih sering lagi dengan konsep yang lebih meriah. Terutama sesudah pandemi berakhir.
“Ini masih trial dan error, harapan saya sih setahun bisa dilakukan minimal 2 kali, dengan tema yang berbeda pula. EJSC Malang ini harus bisa menjaga dan mengembangkan para talenta muda kreatif yang ada di Malang Raya,” ungkap pria yang akrab disapa Mas Bandi ini.
Apalagi dukungan pemerintah juga sangat tinggi, jadi sayang kalau industri kreatif di Malang Raya yang dibangun ini tidak dikembangkan.
Danis Kirana, co-founder dari Dako Brand & Communication berdiskusi dengan Pak Emil Dardak
Pelecut Semangat Para Talenta Muda Kreatif
Sebagai salah satu peserta yang diundang dalam acara ini, Dako Brand & Communication tentunya juga sangat bersyukur.
Acara ini membukakan pintu untuk semakin berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Jawa Timur, terutama di bidang pemasaran dan komunikasi digital.
Seperti yang disampaikan Pak Emil Dardak, industri kreatif dan digital sekarang sudah jadi hal yang sangat penting jika sebuah instansi atau perusahaan mau terus berkembang di era yang serba online ini.